Peristiwa Gorontalo: Pemuktahiran Data Pemilih Di Gorontalo Terkendala Banjir

Laman

Kamis, 27 Oktober 2016

Pemuktahiran Data Pemilih Di Gorontalo Terkendala Banjir

Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Rekapitulasi pemutakhiran data dan daftar pemilih di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Provinsi Gorontalo, yang seharusnya berakhir tanggal 26 Oktober 2016, terkendala banjir dan longsor di sejumlah wilayah.

Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Verrianto Madjowa, divisi perencanaan dan data yang melakukan monitoring rekapitulasi di sejumlah wilayah, Kamis, menuturkan, seperti di Desa Dulamayo Utara Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, Panitia Pemungutan Suara (PPS) belum bisa hadir karena terkendala longsor.

 "Sementara Desa Dulamayo Barat dan desa Dulamayo Selatan PPS harus jalan kaki untuk menembus longsor," kata Verrianto.

Lima desa PPS di kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo juga terhalang banjir dan tidak dapat menuju kantor kecamatan.

Hal yang sama juga dialami PPS di Kabupaten Boalemo, dimana PPS di Desa Karya Murni, Permata dan Desa Mutiara serta Desa Girisa, PPS tidak bisa hadir pada pleno tingkat PPK Paguyaman, karena tidak bisa menembus genangan banjir di wilayah tersebut.

Sebelumnya pemerintah Kabupaten Gorontalo menetapkan status darurat bencana banjir bandang menyusul banjir menggenangi sembilan kecamatan di daerah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten, Doni Lahatie mengatakan, bencana banjir kali ini dikarenakan meluapnya tiga sungai, yaitu sungai Marisa, Sungai Bionga dan Sungai Moloopu.

"Warga yang rumahnya terendam banjir mencapai 3.000 kepala keluarga atau sebanyak 15.000 jiwa yang tersebar di sembilan kecamatan dan 20 desa di Kabupaten Gorontalo," jelas Doni.

Editor: Hence Paat

COPYRIGHT © ANTARA 2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar