Kepala BNN Kota Gorontalo, Roy Bau mengatakan, memang ada yang positif dari hasil pemeriksaan tersebut, namun pihaknya masih akan mendalami apakah menggunakan narkoba atau obat sesuai resep dokter untuk kesehatan.
"Yang seharusnya di tes urine sebanyak 105 orang, namun yang menjalani tes hanya 85 orang saja. jadi masih ada 20 orang lagi yang harus dilakukan tes urine," ungkap Roy.
Pihak BNN Kota Gorontalo akan lakukan komunikasi dengan Wali Kota Gorontalo, Marthen Taha terkait 20 orang tersebut, apakah masih akan dilakukan pemeriksaan urine.
Kegiatan yang terlaksana atas permintaan Pemkot Gorontalo dan sangat diapresiasi oleh BNN Kota Gorontalo.
"Kami sangat apresiasi positif kegiatan yang diminta oleh Wali Kota Gorontalo dan Wakil Wali Kota yang telah mengambil inisiatif untuk menggelar tes urine bagi pejabat eselon II hingga eselon IV," ucapnya.
Roy menambahkan, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) agar memberikan izin agar dapat melakukan tes urine kepada para pegawai.
Sementara itu, Wali Kota Gorontalo, Marten Taha mengatakan, kerja sama itu merupakan agenda penting dalam rangka menindaklanjuti intruksi Presiden Joko Widodo kepada seluruh kepala daerah terkait pemberantasan peredaran narkoba.
"Kegiatan itu untuk memberikan pemahaman, bahwa betapa berbahaya jika terlibat dalam penyalahgunaan obat terlarang di lingkungan PNS dan masyarakat pada umumnya di daerah ini," ucap Wali Kota.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar