"Kalau saya lebih baik dari Ahok-Djarot, pasti saya sudah mencalonkan diri menjadi DKI 1. Oleh karena itu kami dukung yang terbaik saja," kata Sekretaris Jenderal PPP kubu Djan, Dimyati Natakusumah, pada Pelatihan Komunikasi dan Kampanye Tim Pemenangan Pilgub DKI 2017 di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu.
Ahok-Djarot diusung oleh Golkar, PDIP, Nasdem dan Hanura, dan kini mendapat dukungan dari PPP kubu Djan.
Pernyataan PPP Djan Faridz ditegaskan oleh Dimyati dengan memasangkan bendera koalisi di belakang panggung Ahok-Djarot. Ia juga mengatakan akan menjadi partner permanen PDIP hingga 2019.
Pada waktu yang sama, calon gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyebutkan beberapa program rancangan kampanye, antara lain rencana transportasi gratis bagi yang tidak mampu akan diterapkan, penggantian lampu kota dengan LED, revitalisasi dan pembenahan lingkungan Jakarta.
Ahok-Djarot menargetkan sistem keterbukaan data (open data) untuk perizinan selesai pada Februari 2017, sedangkan program penerapan teknologi di Jakarta untuk mewujudkan smart city menjadi program unggulan pasangan ini. Lewat skema ini warga dapat mengakses data dari mana pun secara transparan.
"Bukan hanya warga Jakarta yang dapat mengetahui data mengenai perizinan, misal status tanahnya, tetapi juga dari seluruh dunia, orang bisa mengakses bila membutuhkan informasi tentang status tanahnya. Tidak ada yang rahasia bagi rakyat," kata Ahok.
Ahok mengatakan, sebenarnya tidak terlalu sulit memajukan teknologi di Jakarta jika ada partisipasi dari warga.
"Tahun depan rencananya semua lampu di jalan akan diganti dengan LED, dan ini lebih hemat 200 watt. Tetapi terangnya tiga kali lipat. Kalau lampu biasa kan 400 watt," kata Ahok.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar