Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Nurdin Humolungo, Selasa di Gorontalo, mengatakan, jasad tersebut ditemukan terapung di pinggiran dermaga di Desa Ponelo, Kecamatan Ponelo Kepulauan.
"Sangat sulit mengidentifikasinya, sebab kondisi jasad sudah hancur hanya tersisa tenggorak kepala dan beberapa bagian tubuh yang masih tersambung, namun sulit dikenali secara kasat mata," ujarnya.
Mayat tersebut telah dievakuasi tim Basarnas Provinsi Gorontalo pos Gorontalo Utara kata Nurdin, yang kini berada di Rumah Sakit Umum Dr Aloe Saboe di Kota Gorontalo untuk kepentingan otopsi.
Beberapa dugaan, kata ia, jasad tersebut merupakan nelayan asal Desa Deme II, Kecamatan Sumalata Timur yang hanyut pada 11 November 2016.
Pihak keluarga yang dihubungi melalui pemerintah kecamatan kata ia, menyebut jika nelayan dari Desa Deme II tersebut menggunakan jam tangan saat melaut.
"Ada kesamaannya mengingat jasad ditemukan masih menggunakan jam tangan," ujar Nurdin.
Pihaknya akan mendatangkan keluarga nelayan hanyut dari Desa Deme II tersebut untuk memastikannya, sambil menunggu hasil otopsi pihak Rumah Sakit.
Editor: Hence Paat
COPYRIGHT © ANTARA 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar