Gorontalo, (Antara) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, memastikan tidak ada manipulasi data hasil pemeriksaan bakal pasangn calon (paslon) bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2018.
"Hasil pemeriksaan termasuk proses kerja KPU, disajikan secara akuntabel dan transparan, sebab seluruhnya ditayangkan di laman KPU atau di http://ift.tt/2CZ6IPi, maka tidak ada yang disembunyikan atau dimanipulasi," ujar Fadliyanto Koem, Jumat di Gorontalo.
Ia mengatakan, tiga bakal paslon bupati dan wakil bupati sudah mendaftar di Pilkada 2018, seluruh berkas pendaftaran sudah diterima dan sementara dilakukan penelitian lebih lanjut.
Untuk berkas pendaftaran yang telah dimasukkan, kata Fadliyanto, ada tiga kategori yaitu berkas syarat pencalonan wajib ada dan wajib sah, persyaratan calon wajib ada dan keabsahannya akan diteliti KPU lebih lanjut.
Untuk dua kategori tersebut, tiga bakal paslon telah memasukkannya, termasuk satu kategori yaitu syarat bersama untuk tim pemenangan dan visi misi.
Saat ini atau sejak Kamis, 11 Januari 2018 hingga Minggu, 14 Januari 2018, seluruh bakal paslon sementara mengikuti tahapan pemeriksaan kemampuan kesehatan jasmani dan rohani dan bebas penyalahgunaan narkotika.
Baca Juga : PPP Siap Beri Sanksi PAW Kader Membelot Pilkada
Pemeriksaan kesehatan jasmani dan rohani termasuk pemeriksaan atau tes kesehatan jiwa (psikologi) dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) MM Dunda Limboto di Kabupaten Gorontalo, serta pemeriksaan radiologi tiroid yang telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Aloe Saboe Kota Gorontalo.
Termasuk pengambilan darah untuk pemeriksaan narkoba oleh pihak Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Gorontalo.
Terkait standar pemeriksaan kesehatan, telah disampaikan kepada pihak bakal pasangan calon sesuai petunjuk teknis (juknis), termasuk telah disampaikan melalui rapar koordinasi teknis bersama pihak IDI Gorontalo Utara, bersama bakal paslon dan LO masing-masing.
Tiga bakal paslon bupati dan wakil bupati pada Pilkada 2018 di daerah itu yaitu Indra Yasin (bupati petahana)-Thoriq Modanggu (akademisi) "IQRO" diusung PAN, PPP, Gerindra, PKS dan PDIP.
Roni Imran (wakil bupati petahana)-Ismail Patamani (birokrat) "NKRI" diusung Demokrat dan Hanura, serta Thomas Mopili (politisi)-Suhela Rakhmad (pengusaha), diusung Golkar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar