
"Ini sangat penting, mengingat data pemilih harus benar-benar akurat, jangan sampai terdapat data ganda, atau sudah wajib pilih namun belum masuk data sebagai pemilih," kata La Aba, ketua KPU Kota Gorontalo, Kamis.
Ia menambahkan sudah melakukan pelatihan serta bimbingan teknis dengan petugas pemutakhiran data pemilih, melalui Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), untuk menyusun data pemilih tingkat kecamatan dan kelurahan.
Menurutnya data ini mulai tingkat kelurahan dan kecamatan perlu divalidasi lagi karena ini menjadi rujukan semua data pemilih sebelum diangkat ditingkat Kota Gorontalo.
"Data ini menjadi rujukan apakah mengalami perubahan dan penambahan pemilih baru," ujarnya.
Ia menegaskan, untuk menghasilkan data pemilih yang akurat, diharapkan petugas pemutakhiran data pemilih bekerja semaksimal mungkin, karena ini menyangkut hak orang untuk memilih pimpinan lima tahun mendatang.
"Petugas pemutakhiran data pemilih adalah bagian dari sukses tidaknya keakuratan data pemilih," ungkapnya.
Sebelumnya KPU setempat telah menerima pendaftaran tiga pasangan bakal cawali/cawawali, yaitu pasangan Rum Pagau-Rusliyanto Monoarfa yang diusung PDI-Perjuangan dan PPP, Marthen Taha-Ryan F Kono, yang diusung oleh koalisi partai Golkar, Demokrat dan PBB.
Kemudian Adhan Dambea-Hardi Saleh Hemeto oleh PAN, Hanura, dan Gerindra dua kursi, serta didukung oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar