Kepala Seksi Pencegahan dan Dayamas BNN Kota Gorontalo Andi Isna Arifandi, Kamis, mengatakan tidak hanya pemerintah dan pemangku kebijakan, namun masyarakat juga diminta untuk membantu dalam rangka mencegah narkoba mulai dari lingkungannya.
"Kita harus bersatu, mulai dari aparat penegak hukum hingga masyarakat serta elemen lainnya dalam mengatasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba," ujarnya.
Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Gorontalo Khususnya Seksi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat, kata Andi, telah melaksanakan dan menyusun langkah-langkah strategis dalam rangka mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan obat-obatan berbahaya dan yang sering disalahgunakan.
"Langkah-langkah yang sudah dilaksanakan yaitu dengan memperbanyak dan memperkuat relawan dan pegiat agar dapat mencegah penyalahgunaan dan peredaran gelap sampai level terbawah," ujarnya.
Selain itu strategi dilakukan dengan cara melaksanakan deteksi dini menggunakan media urine. Hasil penjaringan selama tahun 2017 sebanyak 49 orang dan satu orang dilanjutkan penyelidikan sampai dengan penuntutan.
Sedangkan sisanya dilakukan rehabilitasi karena tidak terkait dalam jaringan, hanya terdeteksi sebagai pengguna murni yang didasari dari hasil asesmen.
"Adapun kiat-kiat agar dapat mencegah terkontaminasi penyalahgunaan narkotika, dengan cara mengikuti pola hidup sehat, hindari lingkungan yang kurang bersahabat serta meningkatkan iman dan takwa," kata dia.
Selain itu, dalam rangka diseminasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di lingkungan sekolah, pihak BNN Kota Gorontalo bekerja sama penyuluh agama dari kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat, menyasar lingkungan sekolah.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan pendidikan, mengajarkan siswa akan bahaya narkoba, selain mengenali ciri dan cara pencegahan serta akibatnya," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar