"Peran orangtua dan guru sangat penting untuk bagaimana menjaga agar anak-anak tidak terpapar konten-konten negatif," kata Menkominfo Rudiantara dalam ceramahnya di kegiatan Smart School Online, di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan pada era digital seperti sekarang ini, pengakses jaringan internet di Indonesia hingga akhir tahun 2017 sudah mencapai 143 juta orang, sebagian besar atau sekitar 90 persen lebih mengakses melalui ponsel, tidak terkecuali anak-anak.
Sementara itu, informasi yang tersedia di dunia maya tidak semuanya positif, situs berisi konten-konten negatif seperti asusila, perjudian, perundungan anak dan peredaran obat terlarang juga banyak tersebar dan mudah diakses.
Dalam data base situs berkonten positif baru jumlahnya sekitar 250-an ribu, sedangkan situs berkonten negatif yang sudah diblokir Kemkominfo mencapai 800-an ribu. Hal ini menunjukan betapa pentingnya peran orangtua dan guru untuk mengarahkan anak-anak dalam mengakses berbagai konten di dunia maya.
"Orangtua menjadi tumpuan utama agar memperhatikan anaknya. Jangan malu bertanya mengenai dinamika digital. Di sini ada relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), tanyakan kepada mereka bagaimana caranya mengajari anak-anak," katanya.
Menangani masalah situs berkonten negatif, kata Menkominfo, pemerintah bersama 60 lebih institusi, organisasi mayarakat sipil, LSM, perguruan tinggi, termasuk Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) `56 membentuk gerakan nasional literasi "Siberkreasi".
Kemenkominfo, sebutnya, juga menyediakan saluran laporan "Aduan Situs" di situs resminya. Melalui saluran tersebut, masyarakat dapat melaporkan situs-situs berisi konten negatif dan sekaligus mengawasi sejauh mana laporannya diproses.
"Ajak anak-anak kita membuat hal-hal yang positif terus-menerus. Kita harus senantiasa mengingatkan mereka tapi untuk bisa mengarahkan, kita juga harus mengerti dan mengetahui, belajar tentang dunia maya," ujarnya.
Menkominfo menambahkan, anak-anak zaman sekarang cenderung lebih pintar dari pada orang tuanya, tetapi dari segi pengalaman para orangtua jauh lebih unggul, maka orangtua dapat memotivasi dan mendorong anak-anak untuk memanfaatkan teknologi digital dengan lebih baik.
Ia memisalkan anak-anak dapat diarahkan untuk memuat dan memperbaharui status-status yang bernilai positif di media sosial, seperti karya-karya terbaru mereka dan kegiatan-kegiatan berguna lainnya.
"Anak-anak kita biasanya lebih pintar dari kita tapi kita juga punya kelebihan, yaitu pengalaman. Ingatkan anak-anak agar jejak digitalnya bagus, buatlah yang bagus-bagus. Majunya Indonesia tergantung dari kita mengarahkan anak-anak untuk memanfaatkan sebaik-baiknya teknologi digital dan media sosial apa pun dengan positif," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar