Peristiwa Gorontalo: Perempuan Gorontalo Kampanyekan Anti Politik Uang

Laman

Selasa, 28 November 2017

Perempuan Gorontalo Kampanyekan Anti Politik Uang

Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Perempuan di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan mengkampanyekan antipolitik uang menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018 dan pemilu 2019 di daerah itu.

"Politik uang masih mendominasi pesta demokrasi di daerah ini dan hal itu nyata di lapangan," ujar Fatmawaty Bunuiyo, kader perempuan Partai Golkar, di Gorontalo, Selasa.

Maka, kata mantan anggota DPRD Kabupaten setempat periode 2009-2014 itu, selaku politisi perempuan dirinya siap memberi pendidikan politik mencerahkan agar politik uang hilang dari maraknya pesta demokrasi.

Ia mengaku konsisten tidak ingin memanjakan rakyat dengan uang agar bisa memberikan hak suaranya, namun bagaimana memberi program, khususnya memperjuangkan aspirasi perempuan di berbagai bidang, perlu diperjuangkan serta dipublikasi luas sebagai bagian penting memberikan pemahaman dan kesadaran tentang etika berpolitik bagi masyarakat.

Sebab menghindari politik uang kata Fatmawaty, menandakan kita telah memiliki etika politik yang baik.

Yeti Tatuil, kader perempuan Partai Gerindra pun mengungkapkan hal yang sama.

"Rata-rata perempuan menolak politik uang. Untuk menjaga konsistensi tersebut peran perempuan dalam memberikan pendidikan politik mencerahkan dan beretika, sangat penting dilakukan secara bersama-sama," ujarnya.

Ia sendiri memilih peran memberikan pendidikan politik bagi pemilih pemula. Tidak hanya pemilih perempuan, namun seluruh pemilih pemula wajib diberikan pemahaman tentang bagaimana partisipasi aktif dalam menyukseskan Pemilihan Umum baik Pilkada, Pileg maupun Pilpres.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gorontalo Utara, menggelar seminar tentang peran perempuan dalam kancah politik, menghadirkan para politisi perempuan termasuk anggota DPRD, calon anggota DPRD 2014-2019, pengusaha dan tokoh perempuan, serta para perempuan selaku penyelenggara Pemilihan Umum di tingkat PPS dan PPK.

Ketua KPU setempat, Fadliyanto Koem mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dalam membangkitkan partisipasi perempuan anti golput.

KPU membuka ruang bagi perempuan untuk mencapai kapasitas kesempurnaan terhadap perlunya kesejajaran antara perempuan dan laki-laki dalam dunia politik.

"Khususnya peran penting perempuan membangkitkan peran pemilih di daerah itu, menghadapi Pilkada 2018, Pileg dan Pilpres 2019," ujar Fadliyanto.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar