Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat, Fadliyanto Koem, mengatakan deklarasi antiberita bohong atau "hoax", antipolitisasi SARA, antipolitik uang, tidak hanya dibacakan dalam ikrar.
Namun ditandai dengan penandatanganan kesepakatan bersama tiga kandidat dan tim pemenangan, partai pengusung dan pemerintah daerah dilakukan langsung Penjabat Bupati (Penjabup) setempat, serta Kapolres Gorontalo.
"Kampanye damai merupakan kesepakatan dan komitmen bersama mewujudkan Pilkada 2018 yang berintegritas, agar berkualitas dan damai," ujar Fadliyanto.
Calon Bupati nomor urut 1 Indra Yasin menyatakan, tegas tidak akan menggadaikan daerah dengan melakukan politik uang.
"Tukar uang dengan program-program yang menguntungkan masyarakat, jangan sampai politiknya ditolak namun uangnya diterima," ujar Indra.
Calon Bupati nomor urut 2, Thomas Mopili menyatakan sepakat 1.000 persen menolak politik uang, politik SARA dan anti kabar bohong atau hoax.
Calon Bupati nomor urut 3, Roni Imran menyatakan, 1 suara Presiden sama dengan 1 suara rakyat miskin, maka jangan pernah mengganggu rakyat untuk menentukan suaranya saat berada di tempat pemungutan suara (TPS).
"Kami sangat menolak politik uang, politik SARA dan berita bohong atau hoax, baik di pemberitaan maupun kabar bohong melalui berbagai media sosial," ujarnya.
Pilkada 2018 di daerah itu, diikuti tiga paslon yaitu Indra Yasin-Thariq Modanggu nomor urut 1 diusung PAN, PDIP, PPP, PKS dan Gerindra.
Thomas Mopili-Suhela nomor urut 2 diusung Partai Golkar dan Roni Imran-Ismail Patamani nomor urut 3 diusung Hanura dan Demokrat.
Baca juga: Begini Tanggapan Setiap Pasangan Cawali Soal Kampanye Damai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar