"Sebenarnya sudah ada gambaran yang lebih jelas terhadap arah koalisi ke depan. Partai politik yang sudah menyatakan dukungannya, akan kami ajak berdialog kembali," kata Hasto di sela-sela acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Denpasar, Bali, Sabtu.
Hasto mengatakan komunikasi politik PDI Perjuangan juga akan dilakukan kepada parpol yang belum memberikan dukungan kepada Jokowi pada Pilpres 2019.
Menurut dia, pemerintahan yang stabil dan kuat, tidak hanya mendapatkan legitimasi dari rakyat namun juga kekuatan mayoritas di parlemen.
"Kami jajaki komunikasi berdasarkan urutan dukungan yang disampaikan pertama kali adalah yang berada dalam pemerintahan, maka fokus kami adalah partai yang ada di dalam pemerintahan, kemudian kami akan ajak dialog juga partai lain," ujarnya.
Hasto menjelaskan partainya juga memberikan skala prioritas dalam menjalin komunikasi politik, yaitu dengan partai yang memiliki kursi di DPR RI dengan dasar-dasarnya adalah membangun kekuatan gotong royong ke depan.
Menurut dia, komunikasi politik PDI Perjuangan dengan Partai Demokrat dan Partai Gerindra sudah dilakukan di tingkat dewan pimpinan pusat masing-masing parti sehingga tidak ada masalah.
"Di parlemen kami lakukan dengan membangun semangat kerja sama di antara parpol, setelah rakernas ini kami akan mengambil inisiatif untuk membangun dialog dengan parpol lain, termasuk Partai Gerindra," katanya.
Hasto mengatakan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan juga telah meminta untuk dapat diprioritaskan bertemu Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan tentunya mendapat preferensi karena posisinya sebagai Ketua MPR.
Hal itu, menurut dia, mengingatkan pentingnya dialog kebangsaan dan bagaimana fungsi MPR sebagai cerminan rakyat bermusyawarah, sehingga hal itu yang terus didorong partainya.
"MPR sebagai cerminan rakyat yang bermusyawarah, itu terus kami dorong, sehingga setelah ini segala prioritas adalah Megawati bertemu dengan Zulkifli Hasan," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar