Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Wahyu Tri Cahyono, Kamis, mengatakan langkah itu dilakukan untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pada Pilkada serentak tahun 2018 agar tetap kondusif.
Ia menjelaskan bahwa berbagai peristiwa yang terjadi di Gorontalo maupun luar daerah dalam pelaksanaan Pilkada menjadi acuan dalam mengatur pola pengamanan dan antisipasi dampak Kamtibmas yang ditimbulkan.
"Tahun lalu kita telah sosialisasikan kepada seluruh personel Polda Gorontalo untuk menjadi bagian dalam `Cybertroop` Polri yang tugasnya melakukan patroli di dunia siber," ucapnya.
Hal itu, kata Kabid Humas, dilakukan untuk mencegah adanya penyebaran konten ataupun status dan komentar yang bermuatan SARA ataupun ujaran kebencian yang dapat berdampak pada Kamtibmas.
"Tentunya peran Cybertroop Polri sangat penting oleh karena itu kita akan tingkatkan patroli di dunia siber untuk mencegah beredarnya isu SARA dan ujaran kebencian yang dapat menimbulkan gejolak Politik yang berdampak terhadap Kamtibmas di wilayah Gorontalo," kata dia.
Wahyu berharap adanya peran serta masyarakat pengguna media sosial, untuk bersama-sama membantu Polri guna melaporkan akun-akun yang sering menyebarkan konten-konten, status ataupun komentar yang bermuatan SARA maupun ujaran kebencian yang dapat menimbulkan konflik sosial.
"Saya berharap dengan banyaknya masyarakat yang bergabung dalam media sosial, menjadi kepanjangan tangan Polisi. Mari bersama kita jaga wilayah Provinsi Gorontalo ini agar tetap aman dan kondusif, jangan Pilkada membuat kita menjadi bermusuhan hingga menciderai kerukunan yang sudah terjalin selama ini," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar